Genius dalam hal mobil Henry Ford pernah memiliki rencana revolusioner untuk jenis mesin baru yang kita kenal sekarang sebagai V-8. Ford sangat ingin memproduksi ide barunya itu. Dia memerintahkan beberapa orang untuk membuat rencananya, dan menyajikannya kepada para montir. Ketika para montir mempelajari gambar-gambar itu, satu demi satu mereka sampai pada kesimpulan yang sama. Atasan mereka yang visioner sama sekali tidak tahu banyak tentang prinsip dasar teknik. Dia harus diberitahu dengan lemah lembut—impiannya mustahil dilakukan. Ford berkata, “Buatlah produksinya.” Mereka menjawab, “Tetapi ini mustahil.” “Lanjutkanlah,” Ford memerintahkan, “dan tetaplah bekerja hingga kamu berhasil, tanpa mempedulikan berapa lama waktu yang diperlukan.” Selama enam bulan mereka bergumul dengan gambar demi gambar, rancangan demi rancangan. Nihil. Enam bulan lagi. Nihil. Di akhir tahun Ford bertanya kepada para montirnya dan mereka sekali lagi mengtakan bahwa itu mustahil. Ford menyuruh mereka untuk melanjutkannya. Mereka mengerjakannya. Dan mereka menemukan cara menciptakan mesin V-8. Apabila kita tidak menyerah, segala sesuatu mungkin.
0 Comments
Karya sastra klasik karangan Victor Hugo Les Misérables mengisahkan cerita tentang Jean Valjean, yang sudah jatuh tertimpa tangga oleh karena satu keputusan yang diambilnya ketika mencuri sebatang roti untuk memberi makan keponakannya yang kelaparan. Sebagai konsekwensi, dia melewatkan 19 tahun berikutnya di dalam penjara yang terkenal, Bagne di Toulon. Kesulitan mendapat pekerjaan setelah keluar dari penjara karena mantan narapidana, Valjean memohon di rumah pastori uskup Digne, yang kemudian memberinya makan dan mengizinkannya menginap semalam. Namun Valjean, karena merasa sangat putus asa akan apa yang nampaknya masa depan yang gelap, terjatuh ke dalam pencobaan, mencuri beberapa kerajinan perak sang uskup, dan melarikan diri di tengah malam.
Dia belum pergi jauh ketika ia tertangkap dan dibawa kembali ke rumah sang uskup. Menyadari apa yang akan menimpa Valjean jika dia diadili untuk yang kedua kalinya, uskup yang baik hati itu mengambil peluang akan Valjean dan mengatakan kepada polisi, “Saya memberikan kerajinan perak itu kepadanya.”
Valjean terbebas dari konsekwensi hukum karena perbuatannya, tetapi belum terbebas dari kebiasaan buruknya. Setelah dia mencuri lagi, dia terdesak untuk mengambil keputusan lagi, dan kali ini dia bertobat, dan sejak saat itu dia berubah. Dia melalui pergolakan dan menghadapi banyak keputusan yang sulit di tahun-tahun yang berikutnya, tetapi dia tetap bertahan di jalan yang baru yang dijalankannya dengan pertolongan Tuhan.
Les Misérables adalah gambaran yang menyentuh tentang kuasa kasih Tuhan yang membawa penebusan, tetapi juga mengilustrasikan bagaimana hidup kita dibentuk oleh keputusan-keputusan kita. Bahkan apa yang nampaknya seperti keputusan kecil dapat mempunyai pengaruh yang sangat besar. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita mengambil keputusan yang benar? Satu-satunya cara adalah dengan mengikut-sertakan Tuhan di dalam proses pengambilan keputusan, sebab hanya Dia saja yang tahu yang terbaik. Dia berkeinginan untuk melihat kita mengambil pilihan yang baik dan selalu ada untuk mendukung kita sewaktu kita melakukannya. Keputusan yang paling cerdik yang dapat kita lakukan adalah meminta pertolongan-Nya. Story from of Activated magazine. Used by permission. Images courtesy of http://lesmiserablesshoujocosette.wikia.com/wiki/The_Silver_Candlesticks.
Oleh Elsa Sichrovsky
Sebagai mahasiswa baru di perguruan tinggi, salah satu hal yang paling tidak saya sukai diharuskan, Pendidikan Jasmani tanpa kredit. Di universitas saya, mahasiswa sarjana diharuskan untuk mengambil Pendidikan Jasmani (PJ) empat semester berturut-turut. Saya benci akan perasaan kita bekerja untuk sesuatu yang sia-sia. Ditambah lagi, PJ benar-benar berada di luar kemampuan saya. Pelajaran saya yang pertama adalah kelas bulutangkis dasar. Guru saya tersenyum pada pukulan saya yang pertama, dan rasanya senyuman itu lebih merupakan gurauan bukannya kekaguman. Saya lebih suka menghabiskan waktu membaca buku atau menulis laporan, sebalik daripada berkeringat dalam upaya menguasai manuver dasar yang dikuasai oleh mahasiswa-mahasiswa yang lain. Tahun itu, saya berkeluh kesah tentang penderitaan saya itu kepada seorang teman yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk kuliah. Ketika mendengar keluhan saya, dia berkata, "Mengapa kamu mengeluh? Banyak orang harus membayar mahal untuk belajar bulutangkis dengan pelatih profesional! Dan kamu dapat melakukannya setiap minggu sebagai bagian dari studi? Saya iri!" Saya memandang wajahnya terperangah, terlalu terkejut untuk menanggapi. Bagi teman saya itu, PJ, yang merupakan kejengkelan dari kehidupan di kampus saya, adalah anugerah istimewa yang untuknya dia merasa iri hati! Saya sadar saya bisa terus menerus merengek layaknya anak kecil selama dua tahun mengikuti PJ, atau saya bisa beranjak dari kursi empuk di perpustakaan dan membentuk otot. Sebalik daripada menempatkan fokus pada fakta saya tidak akan memperoleh kredit untuk pelajaran tersebut, saya bisa menempatkan fokus pada fakta bahwa PJ memberi peluang bagi saya untuk belajar olah raga dari seorang profesional. Tanggapan teman itu mendorong saya untuk memeriksa tanggapan saya terhadap aspek kehidupan kampus yang tidak menarik—menu di kantin, sistim evaluasi dosen, ujian di pagi hari—dan saya mendapati, yang membuat saya merasa malu, bahwa keluhan saya berasal dari kurangnya rasa percaya pada kasih Tuhan akan diri saya dan hikmat-Nya yang sempurna. Pada akhir semester, saya bukan saja sudah belajar keterampilan bermain bulu tangkis dengan lebih baik, tetapi saya juga sudah memperbaiki koordinasi mata-tangan dan ketahanan fisik secara umum. Yang terpenting, saya menjadi lebih sadar ketika terjebak dengan “kemasan” yang tidak menarik dan kehilangan pemberiannya. Seperti penyair Jerman Johann Wolfgang von Goethe mengatakan, "Bukannya melakukan yang kita sukai, tetapi menyukai yang harus kita lakukan, menjadikan hidup diberkati." Image of young woman by www.vectorcharacters.net. Background designed by Freepik. Text courtesy of Activated magazine; used by permission.
Alegori Tahun Baru untuk anak-anak.
|
Categories
All
Archives
July 2024
|